Pertanyaan diatas telah menjadi hal yang biasa bagi Masyarakat di
Negeri Indonesia, bukan sesuatu yang mengherankan lagi, namun sangat
disayangkan. Banyak masyarakat Indonesia yang belum mampu membeli rumah
karena Kenaikan properti tiap tahunnya yang bisa naik 15- 35% . Tentu
jumlah kenaikan harga ini sangat membuat bingung para pembeli dengan
penghasilan pas-pasan.
Kenapa sih bisa begitu? Ada beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan harga Properti seperti :
- Supply and Demand
Ketersediaan Tanah yang sangat terbatas dan Permintaan akan Hunian
semakin meningkat setiap tahun. Bumi yang diciptakan hanya satu kali dan
angka kelahiran Penduduk Indonesia kurang lebih 4.000.000 (4 juta)
Jiwa setiap tahun. Jadi tidaklah heran bila harga rumah Naik karena
ini, dimana supply semakin menipis dan Permintaan semakin tinggi.
Hal ini telah memiliki solusi yaitu menyediakan Rumah tinggal seperti
rumah susun maupun apartemen, namun berdampak akan kurangnya
ketersediaan rumah tapak . Rumah tapak akan tetap menjadi favorit namun
kenaikan harganya akan selalu mengikuti mekanisme pasar Supply and Demand.
- Inflasi
Beberapa pakar Ekonomi dan Para Developer seringkali mengatakan
Inflasi sebagai alasan kenaikan Rumah, hal ini tidak terbantahkan karena
Memang menjadi suatu dilema bagi Developer bila tetap bertahan dengan
satu harga. Dengan adanya Nilai Inflasi yang tinggi dimana nilai mata
uang melemah, daya beli menurun, dan harga- harga barang yang naik
memaksa developer menaikan harga karena pertimbangan bahan material yang
naik, harga tukang yang naik, serta biaya hidup yang semakin mahal.
Otomatis Harga Properti menjadi naik karena Inflasi.
Solusi dari permasalahan ini adalah anda harus cermat dalam memilih
Properti, anda bisa mencari beberapa Properti dengan Skema pembayaran
yang ringan, atau memberikan berbagai bonus bagi konsumen. Yang perlu
diingat bahwa tidak semua developer memandang Profit semata, masih ada
Developer yang berpegangan pada prinsip ingin membantu Konsumen memiliki
Rumah.
Developer Yang seperti itu cari Dimana? Anda bisa mengetahuinya
dengan cara marketing Perumahannya melayani anda, Dengan pelayanan yang
sabar dan memandang dari sudut pandang anda, mampu memberikan solusi
yang nyata untuk anda, mampu memberikan bonus khusus, dan dapat
memberikan kenyamanan dalam diri anda. Itulah ciri ciri Developer yang
ingin membantu anda memiliki rumah disaat sulit seperti Inflasi ini.
- Tingkat pertumbuhan penduduk
Poin nomor tiga ini berkaitan dengan Demand (Permintaan), Tingkat
pertumbuhan manusia di Indonesia cukup besar, bahkan ada yang
memprediksi di tahun 2030 Populasi Indonesia bisa mencapai 300 juta
Jiwa. Bonus Demografi ini dapat menjadi bumerang, sektor properti pun
terkena imbasnya. Karena harga Properti akan semakin meningkat. Tingkat
pertumbuhan penduduk harus ditekan semaksimal mungkin, sehingga
kedepannya suppy and demand dapat sedikit berimbang. Diharapkan tingkat Pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan yang otomatis membuat demand
berkurang, ini adalah bisa jadi kabar buruk bagi Konsumen, namun
membuka harapan bagi para developer untuk semakin mengembangkan diri
akan kenyataan bahwa prospek bisnis properti Di Indonesia sangat cerah,
dimana demand selalu ada.
Tiga hal diatas adalah hal utama yang paling mempengaruhi Harga
Properti. Namun diatas hanyalah faktor faktor umum, selalu ada faktor
faktor Khusus yang dapat mempengaruhi harga Properti. Entah Fasilitas
perumahan, Branding, bahan bangunan yang terbaik, dan lain sebagainya.
Sumber : yukbisnisproperti.com
0 komentar:
Posting Komentar