RumahCom – Untuk menjembatani developer dengan broker properti, PT Projek Properti Internasional meluncurkan aplikasi properti business to business (B2B) properti: PROJEK. Aplikasi mobile ini dibuat untuk mempermudah developer memasarkan properti primer melalui broker secara online.
Ronny Wuisan, Chief Operating Officer (COO) PROJEK menjelaskan, sekarang banyak orang sangat bergantung dengan peranti mobile atau smartphone. Bahkan, hampir semua aktivitas dan kegiatan sangat berkait erat dengan peranti mobile.
“Kita berinteraksi dengan siapa pun seperti berbelanja dan lain
sebagainya semua ada di sana. Jadi PROJEK datang untuk menjadi jembatan
informasi dan transaksi antara agent dan developer dengan aplikasi mobile
berbasis Android dan iOS. Projek adalah platform teknologi pertama B2B
di Indonesia di bidang properti,” urai Ronny, saat peluncuran PROJEK,
Senin (14/3).
Sementara itu, Andy K. Natanael, Chairman PROJEK menuturkan, broker properti bisa mengunduh aplikasi PROJEK secara gratis, kemudian mendapatkan informasi terbaru dan leads
dari proyek yang digarap developer yang bekerjasama dengan PROJEK. Para
agent kemudian dapat memasarkan properti tersebut di media lain,
seperti media cetak dan online.
Dengan keunikan tersendiri, Andy optimistis akan banyak pihak maupun developer yang bekerjasama. Sejak pre-launching
akhir tahun lalu, PROJEK telah bekerjasama dengan PROJEK antara lain PT
Agung Podomoro Land, Tbk., PT Sentul City, Tbk., dan Group Mitra 10.
“Kami mendapatkan kepercayaan menjadi official marketing apps untuk properti senilai total Rp1,4 triliun, di mana sekitar 40% sudah dalam proses booking oleh para agent properti. PROJEK sudah memiliki 3.800 member dengan lebih dari 1.000 agent,” kata Andy.
Ke depan, kata Andy pihaknya akan bekerjasama dengan perusahaan
selain pengembang, seperti bank, asuransi, arsitek, dan interior
designer.
“PROJEK didukung oleh Grio, perusahaan teknologi dan investasi dari
Silicon Valley. Dengan teknologi terdepan, kami menargetkan dalam enam
bulan ke depan akan ada 10.000 member yang bergabung,” katanya.
Optimisme Andy diperkuat dengan data yang dirilis Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebutkan, demografi
pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai sedikitnya 73% atau
sekitar 29% dari total populasi. Dari jumlah pengguna internet tersebut,
sekitar 58,4% berusia 12 hingga 34 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar