Bentuk bumi itu bulat, itulah pengetahuan yang sudah kita terima sejak
belajar IPA di bangku sekolah dasar. Namun akhir-akhir ini teori yang
menyatakan bahwa bumi bulat dibantah oleh sebuah komunitas bernama Flat
Earth Society yang merupakan komunitas yang benar-benar yakin bahwa bumi
itu bentuknya datar dengan berbagai fakta ilmiah yang mereka sampaikan.
Oleh karena itu mereka menepis semua bukti yang menunjukkan bumi itu
bulat, seperti halnya foto-foto bumi dari luar angkasa. Menurut mereka,
itu tak lebih dari rekayasa konspirasi pendukung bahwa bumi bulat yang
diatur oleh Badan Antariksa NASA dan badan pemerintah lainnya. Yang
merupakan sebuah konspirasi tingkat tinggi.
Diantara kita tentu akan terkejut mendengar penjelasan mereka bahwa bumi
itu bulat, karena selama kurang lebih 500 tahun kita telah didoktrin
bahwa matahari adalah pusat tata surya dan bahwa bumi ini berputar pada
porosnya dengan kecepatan sekitar 1500 km/jam sambil mengorbit matahari
dengan kecepatan yang luar bisa kencang yaitu 107.000 km/jam.
Kebenaran bahwa bumi datar dan tidak bergerak seperti yang disampaikan
mereka tentu akan ditolak oleh 99,9% orang pada zaman sekarang, karena
seumur hidup dari sejak kita masih kanak-kanak kita sudah diajar kan
bahwa bumi ini adalah sebuah bola bulat yang bergerak mengelilingi
matahari. [Sumber]
Sebagai muslim kita telah lebih dahulu diberitakan tentang kejadian sesungguhnya, Al Qur'an menceritakan kebenaran atas penciptaan langit dan bumi beserta apa-apa yang ada di antara keduanya. Allah Azza wa Jalla sendirilah yang telah mengungkap bagaimana bumi itu diciptakan. Mari kita simak apa yang disebutkan-Nya tentang bumi tersebut:
KETERANGAN SINGKAT DARI WIKIPEDIA
Flat Earth Society (juga dikenal sebagai International Flat Earth Society atau International Flat Earth Research Society) adalah sebuah organisasi yang memiliki keyakinan bahwa bumi berbentuk datar, bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah[1][2][3] yang menunjukkan bahwa bumi itu bulat. Organisasi modernnya didirikan oleh seorang pria asal Inggris, Samuel Shenton pada 1956,[4] dan kemudian dipimpin oleh Charles K. Johnson, yang menjadikan rumahnya di Lancaster, California,
sebagai basis organisasi. Organisasi ini tidak lagi aktif semenjak
kematian Johnson pada 2001, namun baru-baru ini organisasi Flat Earth
Society dimunculkan kembali oleh presiden barunya, Daniel Shenton.[5]
Keeprcayaan bahwa Bumi berbentuk datar merupakan ciri khas kosmologi kuno sampai sekitar abad keempat SM, ketika para filsuf Yunani kuno mulai berpendapat bahwa Bumi berbentuk bulat.[6] Aristoteles adalah salah satu pemikir pertama yang mengajukan pendapat tentang Bumi bulat pada 330 SM. Menjelang awal Abad Pertengahan, pengetahuan bahwa Bumi itu bulat menyebar luas di seluruh Eropa.[7]
Hipotesis modern yang mendukung teori Bumi datar dicetuskan oleh seorang penemu asal inggris, Samuel Rowbotham (1816–1884). Berdasarkan penafsirannya mengenai ayat-ayat tertentu di Alkitab,
Rowbotham mempublikasikan sebuah pamflet 16 halaman, yang kemudian ia
kembangkan menjadi sebuah buku setebal 430 halaman berjudul Earth Not a Globe,
yang menguraikan pandangannya. Berdasarkan sistem Rowbotham, yang dia
sebut "Astronomi Zetetis", bumi adalah sebuah cakram datar yang berpusat
di Kutub utara dan dikelilingi oleh dinding es Antarktika, sementara matahari dan bulan berjarak sekitar 4800 km (3000 mil) dan kosmos berjarak 5000 km (3100 mil) di atas bumi.[8]
Rowbotham dan pengikutnya, seperti William Carpenter
yang meneruskan hasil kerjanya, memperoleh perhatian publik dengan
melakukan debat publik melawan para ilmuwan ternama. Salah satu
debatnya, melibatkan naturalis terkemuka Alfred Russel Wallace, berkenaan dengan Percobaan Level Bedford (dan kemudian menyebabkan beberapa tuntutan hukum atas penipuan dan pencemaran nama baik).[9][10][11] Rowbotham mendirikan Zetetic Society di Inggris dan New York, serta mengedarkan lebih dari seribu eksemplar Zetetic Astronomy.
Setelah Rowbotham meninggal, Lady Elizabeth Blount, istri Sir Walter de Sodington Blount, mendirikan Universal Zetetic Society, menerbitkan majalah The Earth Not a Globe Review, dan terlibat aktif sampai awal abad dua puluh.[12] Sebuah jurnal Bumi Datar, Earth: a Monthly Magazine of Sense and Science, diterbitkan antara 1901–1904, dan disunting oleh Lady Blount sendiri.[13]
Pada 1901, dia mengulangi Percobaan Level Bedford yang dimulai oleh
Rowbotham dan memotret efeknya. Hal ini memicu korespondensi di majalah English Mechanic
dengan beberapa klaim yang menentang. Di kemudian hari, itu menjadi
terkenal karena terlibat penipuan yang melibatkan praktik dental.[13] Setelah Perang Dunia II, organisasi ini secara pelan-pelan mengalami kemunduran.
Pada 1956, Samuel Shenton mendirikan International Flat Earth Society
sebagai organisasi penerus dari Universal Zetetic Society. Dia
menjalankan organisasi ini dari kediamannya di Dover, Britania.[12]
Shenton lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi alternatif
sehingga pada organisasi ini, penekanan pada argumen keagamaan jauh
berkurang dibanding pada organisasi pendahulunya.[13]
Tidak lama setelah pendirian Flat Earth Society, satelit buatan pertama
berhasil diluncurkan. Foto-foto yang diambil oleh satelit di luar
angkasa kemudian memperlihatkan bahwa bumi adalah bulat. Akan tetapi
Flat Earth Society tetap meyakini bahwa bumi itu datar. Shenton
mengatakan, "Mudah sekali melihat bahwa foto seperti itu dapat
memperdayai mata yang tak terlatih."[14]
Samuel Shenton berhasil menarik perhatian publik. Dia masuk New York Times pada Januari dan Juni 1964, ketika julukan "flat-earther" juga tergantung di lantai Dewan Rakyat Britania Raya di kedua arah.
Organisasi ini juga berpendapat bahwa pendaratan Apollo di bulan adalah palsu, dilakukan oleh Hollywood dan didasarkan pada naskah buatan Arthur C. Clarke. Mendengar hal ini, Clarke mengirim surat lelucon pada kepala administrator NASA yang berisi pernyataan bahwa dia belum dibayar atas karyanya yang digunakan oleh NASA.[15]
Pada 1969, Shenton berhasil membujuk Ellis Hillman, seorang dosen
Politeknik, untu menjadi presiden Flat Earth Society berikutnya. Namun
tidak ada banyak bukti mengenai keterlibatannya dalam Flat Earth
Society. Setelah Shenton wafat, Ellis Hillman menambahkan koleksi
perpustakaan Shenton ke arsip Science Fiction Foundation, yang ikut ia
dirikan.[13]
Shenton meninggal pada 1971 dan Charles K. Johnson mewarisi sebagian
koleksi perpustakaan Shenton dari istri Shenton. Johnson lalu mendirikan
dan menjadi presiden International Flat Earth Research Society of
America and Covenant People's Church di California.
Di bawah kepemimpinannya, selama lebih dari tiga dekade berikutnya,
Flat Earth Society berkembang sampai mencapai sekitar 3000 anggota.
Johnson mengedarkan buletin, pamflet, peta, dan berbagai materi promosi
lainnya pada siapapun yang meminta. Dia mengelola semua permohonan
keanggotaan bersama-sama dengan istrinya, Marjory, yang juga seorang
flat-earther. Buletinnya yang paling terkenal adalah Flat Earth News,
yang merupakan tabloid triwulanan setebal empat halaman. Johnson
membiayai semua ini dari iuran tahunan anggota, yang berkisar dari $6
sampai $10 selama masa kepemimpinannya .[16]
- "Whole World Deceived... Except the Very Elect" (Desember 1977)
- "Australia Not Down Under" (Mei 1978)
- "Sun Is a Light 32 Miles Across" (Desember 1978)
- "The Earth Has No Motion" (Juni 1979)
- "Nikita Krushchev Father of NASA" (Maret 1980)
- "Galileo Was a Liar" (Desember 1980)
- "Science Insults Your Intelligence" (September 1980)
- "World IS Flat, and That's That" (September 1980)
- "The Earth Is Not a Ball; Gravity Does Not Exist" (Maret 1981)
Model bumi terkini yang dibuat oleh Flat Earth Society memperlihatkan bahwa bumi berbentuk cakram, dengan Kutub Utara sebagai pusatnya sedangkan Kutub Selatan merupakan dinding es di pinggiran bumi.[18] Peta tersebut mirip dengan peta pada bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang oleh Johnson digunakan untuk untuk memperkuat pendapatnya.[19] Menurut model ini, matahari dan bulan masing-masing berdiameter 52 km (32 mil).[20]
Flat Earth Society merekrut anggota dengan cara menentang pemerintah Amerika Serikat
dan lembaga-lembaganya, terutama NASA. Sebagian besar literatur
organisasi pada masa-masa awalnya lebih berfokus dalam penafsiran
Alkitab secara harfiah, meskipun mereka juga berupaya memberikan bukti
dan penjelasan ilmiah.[16]
Perkumpulan ini mencapai 2,000 anggota pada masa puncaknya di abwah
kepemimpinan Charles K. Johnson. Organisasi ini harus menghadapi bukti
ilmiah yang sangat banyak dan opini publik yang meyakini bahwa Bumi itu
bulat. Istilah "flat-earther" kemudian digunakan untuk menyebut
seseorang yang secara keras kepala berpegang pada ide-ide yang
didiskreditkan atau ketinggalan zaman..
Flat Earth Society mulai mengalami kemunduran pada tahun 1990-an, dan
semakin terpuruk setelah terjadinya insiden kebakaran di kediaman
Charles K. Johnson yang memusnahkan seluruh catatan dan data kontak
anggota Flat Earth Society. Istri Johnson, yang ikut membantu mengelola
database, meninggal tidak lama setelah itu.[21] Charles K. Johnson sendiri meninggal pada 19 Maret 2001.
0 komentar:
Posting Komentar